Minggu, 13 Oktober 2013

dongeng semut dan belalang


Semut dan Belalang



Semut dan BelalangPada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Gambar penampang melintang akar dikotil


Manfaat tumbuhan daun saga



·        MANFAAT DAUN SAGA
Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik
hitam mengkilat dan licin. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. 
Sedang bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga.
Kandungan dan MANFAAT DAUN Saga:
Daun maupun akar tumbuhan abrus pracatorius antara lain mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, Kalsium Oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan.
Khasiat Saga :
Antiinflamasi, Diuretik; Antitusif; Parasitisida.


Resep Tradisional Saga:
1. Amandel
Bahan: akar Saga secukupnya, 1 potong kayu manis dan gula batu
secukupnya.
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal separonya.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas dan
pagi, sore.
2. Radang Mata
Bahan: 1 genggam daun Saga
Cara Membuat: daun Saga digiling halus, kemudian direbus dengan
2 gelas air untuk diambil uapnya.
Cara menggunakan : uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat
tetes mata.
3. Sariawan
Bahan: daun Saga secukupnya;
Cara Membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa
menit agar agak layu.
Cara menggunakan: dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk
kumur.

Manfaat tumbuhan kumis kucing



·       Manfaat kumis kucing
 ~ kumis kucing atau yang biasa di kenal dalam bahasa latinya dengan nama Orthosiphon aristatus, tumbuhan ini biasanya digunakan oleh ibu rumah tangga sebagai tanaman hias. Tanaman ini termasuk kedalam jenis family Labiata atau Lamiaceae. Selain sebagai tanaman hias Kumis kucing juga sudah di kenal oleh masyarakat sebagai tanaman obat herbal yang sangat mujarab untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Jika ditinjau dari segi pengetahuan kimia, tumbuhan herbal ini kaya akan kandungan glikosida orthosiphonin, kandungan zat ini bermanfaat sebagai zat yang dapat melarutkan fosfor serta asam urat yang ada dalam tubuh kita, terutama pada bagian empedu serta kandung kemih, dan tentunya masih banyak lagi manfaat yang dapat kita peroleh dari tanaman obat yang satu ini.

Adapun manfaat dan cara-cara pembuatan ramuan alami dari kumis kucing adalah sebagai berikut:

Bermanfaat Sebagai obat Herbal Peluruh kencing
Cara pembuatan Obatnya: siapkan Daun kumis kucing yang masih segar sekitar 1/4 genggam, kemudian rebuslah daun dengan segelas air bersih. Biarkan mendidih hingga hanya tersisa 1/2 gelas saja. Lalu Angkat dan dinginkan air rebusan. Minumlah air rebusan dua kali dalam sehari, catatan: perminum hanya setengah gelas.

Kumis kucing Bermanfaat Sebagai Obat Herbal Kencing batu
Cara pembuatan Obatnya: Siapkan sekitar 90g daun kumis kucing dan bersihkan hingga benar-benar bersih, rebus daun kumis kucing dengan air 1 liter, dan biarkan air rebusan hanya tersisa kurang lebih 750 cc. angkat dan dinginkan, minum airrebusan tadi 3 kali sehari ( 750/3 kali minum), lakukan cara ini hingga penyakit anda sembuh.

kumis kucing  Bermanfaat untuk obat herbal Nyeri buang air seni
Cara pembuatan Obatnya: Siapkan sekitar sejumput daun kumis kucing, lalu keringkam di tengah terik matahari, sehingga seperti teh, seduh dengan gula aren.

Manfaat kumis kucing sebagai obat herbal Sakit pinggang
Cara pembuatan Obatnya: siapkan sekitar 7 helai daun kumis kucing kemudian siapkan juga akar kumis kucing. Lalu potong akar menjadi 2 bagian dan rebus kedalam segelas air. Diamkan semalam dan minum air rebusan.

Manfaat kumis kucing obat Herbal Masuk angin
Cara pembuatan Obatnya: siapakn sekitar satu sendok daun dari kumis kucing lalu rebuslah dengan menggunakan 1 gelas air, diamkan hingga ar rebusan tinggal setengah gelas saja. Minumlah air rebusa setelah dingin sekaligus.

Selain Untuk mengobati masalah pada system pengeluaran air kemih, kumis kucing juga bermanfaat untuk mengobati batu ginjal adapun cara pembuatannya:

Manfaat kumis kucing untuk obat batu ginjal
·         Siapkan sekitar 3 genggam daun kumis kucing.
·         Siapkan pula Daun keji beling sekitar 5 lembar
·         Cuci kedua bahan hingga bersih
·         Kemudian rebuslah daun daun tersebut dengan tambahan sedikit gula sampai benar-benar mendidih.
·         Minumlah air rebusan sekitar 10 harian, dengan takaran 2 kali sehari.



             MANFAAT TUMBUHAN JAHE
Khasiat dan Manfaat Tanaman Jahe Indonesia dikenal mempunyai berbagai macam tanaman herbal yang berkhasiat untuk kesehatan, salah satunya adalah Jahe. Jahe (zingiber officinale) adalah tumbuhan berbatang semu atau berbatang basah yang menghasilkan umbi atau akar rimpang. Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara yang dikenal sebagai rimpang berbau harum dan terasa pedas. Di Indonesia tanaman ini tumbuh subur didaerah dataran rendah sampai pegunungan. Jahe memiliki beberapa nama, misalnya ” jae” (jawa timur), “jahe” (jawa barat), “Halia” (Sumatera) dan “Lai” (Kalimantan). Jahe mempunyai daun berbentuk lidah, bulat panjang, sedangkan bunganya tersembul dari tanah berbentuk tongkat atau bulat telur. Dari jenis ukurannya, jahe dibedakan menjadi jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Dari ketiga jenis jahe itu, yang sering digunakan sebagai obat adalah jahe merah. Karena jahe merah lebih banyak kandungan minyak atsirinya. Sedangkan jahe putih besar (jahe gajah) dapat dibuat “asinan jahe” yang merupakan bahan ekspor potensial. Dan jahe kecil (emprit)dapat dibuat permen jahe, manisan, sirup, instant, serbat dan sekoteng. Jahe dapat ditanam dipekarangan rumah dan tumbuhnya tidak banyak membutuhkan pemeliharaan khusus, oleh karena itu Herbal Indo Utama banyak menanam Jahe di pekarangan. Seperti tanaman berumbi lainnya, untuk pertumbuhannya jahe membutuhkan tanah yang gembur dan subur serta sinar matahari yang cukup. Tumbuhan dari suku zingi beranceae ini kebanyakkan ditanam orang sebagai tanaman lainnya, dipekarangan maupun tegalan. Untuk menanam jahe, bibit yang dipakai adalah akar rimpang yang memiliki 3 – 4 mata tunas dan berasal dari rimpang yang umurnya sekitar 10 bulan. Jika pemeliharaannya baik, dalam waktu beberapa bulan jahe sudah mulai bisa dipanen. Berikut adalah khasiat tanaman herbal jahe sebagai obat tradisional : Banyak obat-obat yang menggunakan jahe sebagai bahannya. Sebagai obat bobok untuk mengobati reumatik atau pegal linu, yang menyerang persendian kaki maupun tangan dan anggota badan lainya. Cara membuat ramuannya ; Jahe diparut kemudian dicampur minyak kayu putih sedikit kemudian digosokkan atau dibobok pada bagian badan yang terasa linu. Sebagai obat herbal penghilang mual dan kembung. Secara tradisional jahe digunakan sebagai obat pencegah mual dan kembung, ketika menempuh perjalanan jauh. Sebagai penghangat badan ; Untuk hal ini biasanya dibuat wedang jahe (wedang serbat) dan diminum ketika masih hangat. Minuman ini dibuat dengan cara menyeduh air panas irisan atau tumbuhan jahe yang dibubuhi gula jawa secukupnya. Sebagai penghilang mual dan muntah saat hamil ; Beberapa teks pengobatan menganjurkan wanita hamil agar mengonsumsi jahe untuk menghilangkan rasa mual dan muntah selama kehamilan. Mengunyah jahe dapat merangsang pengeluaran air liur dan cairan pencernaan, sehingga mengurangi mual dan muntah. Bahkan sekarang banyak perusahaan jamu modern yang sudah mengemas Jahe dalam kemasan praktis untuk campuran minuman dan obat-obatan.







Minggu, 06 Oktober 2013

Sinopsis Anak Perawan Disarang Penyamun



ANAK PERAWAN DI SARANG PENYAMUN
Karya Sutan Takdir Alisyahbana
Oleh Jaya Paul




SINOPSIS NOVEL
Seorang saudagar kaya bernama Haji Sahak hendak pergi berdagang  ke Palembang. Dari Pagar Alam ke Palembang itu, Haji Sahak membawa berpuluh-puluh kerbau dan beberapa macam barang dagangan lainnya. Istri dan anaknya perawannya juga ikut bersamanya pergi ke Palembang.
Di tengah-tengah perjalanan, rombongan Haji Sahak dicegat oleh segerombolah perampok yang di pimpin Medasing. Perampok ini sangat kejam. Haji Sahak, istrinya  yangbernama Nyai Hajjah Andun,  serta rombongan penyerta Haji Sahak lainnya dibunuh  oleh perampok itu. Akan tetapi, Sayu, anak perawan Haji Sahak itu tidak mereka bunuh. Sayu ikut dibawa ke sarang penyamun pimpinan Medasing itu.
Suatu hari Samad, anak buah Medasing yang tugasnya sebagai pengintai itu dtang ke sarang penyamun. Maksud kedatanganya adalah untuk minta bagian hasil perampokan pada Medasing. Namun selama Samad berada di sarang penyamun itu, rupanya langsung jatuh hati pada Sayu yang memang sangat cantik. Secara diam-diam dia berniat membawa Sayu  lari dari Sarang penyamun itu. Dan niatnya dibisikan kepada Sayu secara diam-diam. Samad berjanji pada Sayu bahwa dia akan mengembalikan Sayu kepada orang tuanya.
Awalnya Sayu terbujuk juga oleh  rayuan  dan janji-janji Samad itu. Dalam dirinya sudah memutuskan untuk ikut lari bersama Samad. Akan tetapi sebelum niat kaburnya terlaksana, Sayu mulai menangkap gelagat tidak baik dari Samad. Dia mulai ragu dan tidak percaya dengan Samad  dan sekaligus dengan janji-janji Samad itu. Dihari yang mereka sepakati untuk lari tersebut, Sayu dengan tegas menolak ajakan Samad. Dia walaupun dengan berat hati  untuk sementara akan tetap tinggal di sarang penyamun itu.
Setelah berhasil dengan sukses merampok keluarga saudagar Haji Sahak, rupanya dalam perampokan-perampokan Medasing dan kawan selanjutnya sering mengalami kegagalan. Kegagalan pera,pokan yang  mereka lakukan sebenarnya karena rahasia niat mereka selalu dibocorkan oleh Samad. Samad selalu membocorkan rahasia Medasing  kepada Saudagar dan pedagang kaya yang hendak mereka rampok. Itu sebabnya, tiap kali mereka menyerang para pedagang atau saudagar yang lewat, mereka pasti mendapat perlawanan yang luar biasa. Para saudagar dan pedagang sudah menunggu Medasing dan kawan-kawannya. Akibatnya anak buah Medasing banyak yang meninggal ataupun terluka parah. Lama-kelamaan anak buah Medasing tinggal seorang saja, yaitu Sanip. Betapa hancur hati Medasing  menerima kenyataan pahit ini. Malah hatinya semakin pilu, ketika dalam kenyataannya merampok yang terakhir kali, Sanip orang yang paling dia sayangi itu meninggal. Medasing sendiri terluka parah. Namun bisa menyelamatkan diri.
Setelah Sanip meninggal dunia, di sarang penyamun itu tinggal Sayu dan Medasing saja. Sewaktu Medasing terlupa parah, Sayu bingung sekali. Persediaan mereka makin menipis. Dengan penuh rasa kekhawatiran dan rasa takut, Sayu mendekati Medasing. Dia tidak sampai hati melihatnya dalam keadaan parah. Hati nuraninya tergerak hendak mencoba merawat luka-luka yang diderita oleh Medasing.
Awalnya Sayu begitu takut sama Medasing. Antara perasaan hendak meolong dengan perasaan takut pada Medasing berkcamuk dalam hati dan pikiran Sayu. Dia takut pada Medasing, sebab bagaimanapun Medasing adalah seorang pemimpin perampok yang kejam. Medasing sudah beberapa kali membunuh orang, termasuk mambunuh kedua orangtuanya. Seluruh anak buah Medasing yang jumlahnya puluhan itu tak seorangpun berani melawannya.
Akan tetapi perasaan takut dan benci itu, akhirnya kalah  juga oleh perasaannya yang hendak menolong. Dia memberanikan diri mendekati Medasing. Dengan takut-takut dan gemetaran dia mengobati Medasing. Mula-mula mereka berdua tidak banyak biacara. Sayu sendiri tidak berani berbicara sebab dia takut pada Medasing. Sedangkan Medasing sendiri memang mempunyai karakter yang tidak suka berbicara. Selama ini Medasing memang terkenal sedikit bicara. Dia hanya bicara pada hal-hal yang penting saja. Namun lama kelamaan antara Sayu dan Medasing ini menjadi akrab juga. Medasing suka berbicara pengalaman hidupnya. Dari cerita Medasing tentang bagaimana sebelumnya, sebelum menjadi seorang penyamun yang sangat  ditakuti sekarang ini, Medasing bukanlah keturunan seorang penyamun. Medasing keturunan orang baik-baik.
Dulu Medasing anak seorang saudagar kaya. Ayah Medasing yang kaya itu dirampok secara ganas oleh segerombolan penjahat. Kedua orang tuanya dibantai dan dibunuh oleh gerombolan. Dia sendiri, karena masih kecil sekali, tidak dibunuh oleh gerombolan tersebut. Medasing dibawa ke sarang gerombolan. Karena pimpinan penyamun itu tidak punya anak, Medasing begitu disayanginya. Dia diangkat oleh kepala penyamun itu sebagai anaknya. Setelah ayah angkatnya meninggal dunia, pucuk pimpinan gerombolan penyamun langsung dipegang Medasing.
Jadi gerombolan perampok yang dia pimpin sekarang ini adalah gerombolan penyamun warisan dari ayah angkatnya. Medasing sendiri tak pernah bercita-cita hendak menjadi penyamun, apalagi menjadi pimpinan perampok.
Karena sejak kecil hidupnya di dalam lingkungan perampok terus, sehingga Medasing tidak tahu pekerjaan lain selain merampok. Hati Sayu menjadi luluh juga mendengar penuturan Medasing tentang sejarah hidupnya. Rasa benci dan dendam pada Medasing lama kelamaan menjadi luntur. Kemudian dengan penuh kesabaran dan penuh kasih sayang yang tulus, Sayu merawatnya sampai sembuh.
Persediaan  makanan dalam hutan sudah tidak ada. Sayu sangat khawatir akan keadaan itu. Itulah sebabnya dia mencoba mengajak Medasing agar bersedia keluar dari persembunyiannya. Karena menyadari akan kenyataan itu Medasing akhirnya setuju dengan ajakan Sayu. Dan mereka keluar dari hutan menuju kota Pagar Alam.
Sampai di kota Pagar Alam, keduanya langsung menuju ke rumah Sayu. Tapi sampai di rumahnya, Sayu sangat terkejut, sebab rumah itu sekarang bukan milik mereka lagi, tapi sudah menjadi milik orang lain. Menurut penuturan penghuni baru itu bahwa ibunya sekarang tinggal di pinggiran kampong. Mendengar itu, kedua orang ini langsung menbuju Nyai Haji Andun.
Rupanya Nyai Haji Andun tidak meninggal sewaktu diserang Medasing dan kawan perampoknya. Dia hanya terluka parah dan berhasil sembuh kembali. Sekarang dia tinggal sendirian di ujung kampong dengan keadaan sakit keras. Dia sering mengigau anaknya yang dibawa perampok. Nah, diasaat ibunya sedang kritis, Medasing dan Sayu muncul dihadapannya. Betapa bahagianya Nyai Haji Andun bertemu dengan anak perawan yang sangat dirindukannya itu. Dan rupanya itulah pertemuan terakhir mereka.
Menyaksikan kenyataan itu, hati Sayu hancur Medasing sendiri juga hancur hatinya. Kenyataan telah menyadarkan dirinya betapa kejamnya dia selama ini. Dia begitu menyesal. Dia sangat malu dan berdosa pada Sayu dan keluarganya. Sehingga waktu itu, karena segala macam yang berkecamuk, medasing memutuskan hendak meninggalkan Sayu.
Sejak itu Medasing berubah total hidupnya. Dia menjadi seorang hartawann yang sangat penyayang pada siapa saja. Lima belas tahun kemudian Medasing berangkat dke tanah suci. Kembalinya dari tanah suci, ramai orang-orang kampong menyambut kedatangannya.
Suatu malam, ketika Haji Karim sedang duduk termenung sambil mengenag masa lalunya yang kelam, tiba-tiba pintu rumahnya da yang mengetuk. Ternyata orang yang mengetuk pintu itu adalah Samad. Haji Karim masih kenal dengan Samad sebab Samad adalah ank buahnya sendiri yang selalau dia beri tugas sebagai pengintai para saudadagar yang sedang lewat sebelum dirampok. Haji karim yang tidak lain adalah Medasing dulu itu, mengajak Samad agar bersedia hidup bersamanya. Waktu itu Samad memang tinggal di rumah Haji Karim dan istrinya yang tidak lain adalah Sayu. Namun paginya secar diam-diam Samad meninggalkan rumah Haji Karim dan Sayu istrinya. Dia pergi entah kemana, sementara Haji Karim dan keluarganya hidup tenteram dan damia di kampung.